Salah satu bahan baku yang sering digunakan ketika berbisnis minuman adalah jual bubuk minuman bandung cokelat. Bisnis minuman kekinian sendiri masih banyak diminati dikarenakan mudah dilaksanakan dan keuntungan yang didapat lumayan banyak.
Ketika hendak memulai berbisnis minuman, memilih bahan dasar yang digunakan juga merupakan faktor penting. Hal ini supaya nantinya produk minumamn yang dihasilkan berkualitas dan dapat dinikmati oleh pelanggan.
Salah satu menu minuman kekinian yang sering dijual adalah minuman cokelat. Minuman ini umumnya terbuat dari bubuk minuman cokelat. Untuk dapat memilih bubuk miuman cokelat yang berkualitas, alangkah baiknya mengetahui proses pembuatannya terlebih dahulu.
Bubuk minuman cokelat sendiri terbuat dari biji kakao yang telah melewati beberapa tahapan. Berikut ini proses pembuatannya:
- Pengolahan Buah Kakako
Tahap awal sebelum biji kakao berubah menjadi bubuk cokelat adalah melalui proses pengolaha buah kakao terlebih dahulu. Tahap ini meliputi pemanenan buah kakao pada usis 5-6 bulan setelah pembuahan yang harus dilakukan secara manual.
Kemudian, buah kakao dibuka untuk diambil bijinya yang biasanya tertutup oleh pulp putih yang berserat. Biji kakao tersebut selanjutnya diletakkan pada wadah yang tertutup dan dilakukan proses fermentasi.
- Proses Fermentasi Biji Kakao
Proses fermentasi dilakukan untuk membentuk citarasa pada biji kakao dan untuk mencegah pertumbuhan pada biji kakao. Biasanya dilakukan selama 5-8 hari. Serta jangan lupa untuk membolak-balikkan biji kakao supaya proses yang terjadi merata.
Proses fermentasi tidak perlu ditambahkan enzim yang biasanya digunakan dalam proses fermentasi karena pulp pada biji kakao sudah mengandung glukosa, fruktosa, dan zar lainnya yang dapat mengundang pertumbuhan mikroorganisme.
- Pengeringan Biji Kakao
Setelah difermentasi, langkah selanjutnya adalah dikeringkan di bawah sinar matahari selama kurang lebih seminggu. Proses pengeringan akan mengakibatkan kandungan air berkurang, yang kemudian biji tersebut disortir berdasarkan ukuran dan kualitas sebelum mengalami tahap selanjutnya.
Pengeringan dilakukan hingga kadar air pada biji kakao mencapai 6-8%, bisa juga dikeringkan menggunakan oven pengering dengan suhu antara 55-66°C.
- Proses Roasting Biji Kakao
Biji kakao yang telah kering kemudian diuji kualitas, ukuran, kadar air, kecacatan yang mungkin terjadi. Selain itu juga diuji sensoris rasa dan aroma. Kemudian baru dibersihkan dari benda asing seperti batu, rumput dan lainnya.
Biji kakao kemudian disangrai atau roasting untuk membentuk citarasa coklat, aroma, dan warna. Proses roasting tergantung dengan tingkat pengeringan pada biji kakao, semakin kering maka proses roasting bisa dilakukan dengan cepat.
Proses ini biasanya dilakukan pada suhu 110°C-120°C selama kurang lebih 20-30 menit. Hal ini juga dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang mungkin masih hidup.
- Breaking dan Winnowing
Biji kakao kemudian dipecah untuk memisahkan kulit dengan daging biji cokelat. Sehingga diperoleh biji yang terdapat pada biji cokelat. Proses ini biasanya dilakukan menggunakan mesin winnowing atau melalui proses pengayaan.
- Penggilingan
Tahap berikutnya adalah penggilingan yang melalui proses grinding sehingga diperoleh bentuk cair yang biasa disebut dengan cocoa liquor atau massa kakao. Untuk bisa menghasilkan bubuk minuman cokelat biasanya akan melalu proses alkalisasi terlebih dahulu.
Proses alkalisasi atau bisa juga disebut dutch processed adalah metode yang dilakukan dengan cara mengepress coklat yang sudah cair tersebut sehingga menghasilkan lemak coklat dan ampas. Ampas inilah yang nantinya dikenal sebagai bubuk minumn coklat.
Itulah tahapan mengenai proses pembuatan bubuk minuman cokelat. Dengan mengetahui prosenya, maka diharapkan pemiliki bisnis minuman kekinian dapat memilih bubuk minuman yang berkualitas.